Sunday, January 1, 2017

MAKRAME

Pengertian Seni Kerajinan Makrame

Seni Kerjainan Makrame adalah seni kerajinan yang memanfaatkan tali dan benang untuk menciptakan aneka ragam aksesoris dan produk.
Awalnya kerajinan ini bermula dari teknik tali temali yang berhubungan dengan ikat dan simpul menyimpul yang kebanyakan dikerjakan oleh para pelaut diwaktu senggang. Mereka mencoba membuat berbagai akseseoris dan berbagai barang yang memanfaatkan tali di sekitar mereka. Selain itu mereka juga ada yang serius memanfaatkan makrame bukan hanya pekerjaan yang dilakukan untuk mengisi waktu luang saja.
Secara umum bisa disimpulkan seni kerajinan Makrame adalah suatu bentuk seni kerajinan simpul-menyimpul yang pembuiatannya dengan cara digarap menggunakan rangkaian benang awal dan akhir sebuah hasil tenunan, dengan menciptakan banyak simpul pada rantai benang itu sehinga terbentuk berbagai jumbai dan rumbai.
Namun hal yang harus diperhatikan, hasil akhir dari rangkaian itu dapat berbeda-beda. Hasil dari teknik seni ini bermacam-macam, diantaranya gelang tangan, tali ikat pinggang, tas tangan unik, kalung, tali kaca mata, hiasan dinding dan masih banyak yang lainnya.

Simpul-simpul Dasar Dalam Pembuatan Seni Kerajinan Makrame

Jika kamu ingin menguasi teknik seni kerajinan ini, maka kamu harus memahami beberapa simpul dasar terlebih dahulu. Hal yang harus diperhatikan, sebelum kamu akan berlatih menyimpul, terlebih dahulu siapkan tali yang ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan. Usahakan tali yang dipakai bersifatlentur dan tidak kaku. Di bawah ini ada beberapa simpul dasar yang bisa kamu pelajari agar bisa memahami bentuk-bentuk seni kerajinan ini.

1. Simpul Kepala

Simpul kepala Seni Kerajinan Makrame

Untuk jenis simpul ini diperlukan tali yang bisa direntangkan sebagai tempat menyimpulkan simpul kepala. Kamu dapat membuat simpul-simpul ini berulang sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.

2. Simpul RantaiCangreud Mulang adalah sebutan simpul mati dalam bahasa sunda, sedangkan Tali Sorong merupakan sebutan dari istilah simpul hidup. Disebut simpul mati karena ikatannya sangat kuat sehingga susah dibuka, sedangkan disebut simpul hidup karena ikatannya sama lumayan kuat, namun sangat mudah untuk dibuka.

4. Simpul Tunggal

Simpul Tangga terlihat seperti tangga

Hasil dari simpul ini akan terlihat seperti tangga. Desain bentuk dapat diputar ke kanan atau ke kiri. Lakukan percobaan terus menerus agar dapat menghasilkan sesuai keinginanmu.

5. Simpul Ganda

Cara membuat simpul ganda ini cukup mudah, yaitu cukup menyediakan dua utas tali yang warnanya berbeda, supaya jalinan kedua utas tali itu terlihat jelas.

Di bawah ini kamu bisa melihat variasi simpul ganda, sedangkan pada gambar yang paling bawah kamu bisa melihat gabungan antara dua macam simpul.

Simpul ganda tanpa gabungan
Gabungan dua simpul ganda yang disatukan

6. Simpul Gordin

simpul gordin merupakan deretan simpul yang menyerupai garis.

Berbagai macam bentuk simpul gordin

Simpul ini merupakan rangkaian simpul yang nyaris menyerupai garis bergandengan dan terputus-putus. Di buat untuk membuat variasi ikatan. Simpul ini dapat di bentuk dalam berbagai macam variasi, contohnya: diagonal, horizontal dan vertikal. Manfaat simpul diperuntukkan untuk bisa membentuk suatu variasi ikatan .

Demikian cara  dasar untuk seni makrame

KELAS IX: PRINSIP KERAJINAN FUNGSI HIAS

Wilayah Indonesia merupakan kawasan yang terdiri atas ribuan pulau. Letaknya diapit oleh benua Asia dan Australia serta samudra Hindia dan Pasifik. Berdasarkan letak kepulauan Indonesia seperti itu, Indonesia di daerah khatulistiwa, dan di daerah hembusan angin musim Indo-Australia. Adanya dua musim, yaitu musim hujan dan kemarau, menyebabkan penduduk Indonesia dalam menjalankan kehidupannya selalu beradaptasi dengan alam.

Silih bergantinya kedua musim tersebut mengakibatkan masyarakat biasa hidup berpindah pindah sejak dahulu. Mulai dari berpindah tempat tinggal hingga berpindah kegiatan, seperti kegiatan bertani, berkebun, membuat kerajinan, bertukang, berburu, mencari ikan, berdagang, dan kegiatan lainnya yang disesuaikan dengan perubahan musim saat itu. Kegiatan membuat kerajinan berhubungan dengan aktifitas pembuatan benda-benda butuhan hidup. Benda-benda tersebut sangat dibutuhkan oleh seluruh manusia untuk mempermudah dan mempercepat produktivitas kerja. Sejak, dahulu rakyat Indonesia telah menggunakan produk kerajinan sebagai alat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dari pakaian hingga kebutuhan ritual budaya. Semakin berkembangnya zaman, kebutuhan akan benda-benda atau perkakas berkembang tidak hanya sebatas benda fungsional saja akan tetapi perkakas pun dibuat dengan diperhalus dan diperindah, baik dari segi penampilannya, ukuran, maupun hiasannya. Pada akhirnya, masyarakat memproduksi kerajinan perkakas atau alat-alat tidak hanya sebagai benda kebutuhan hidup seharihari, tetapi juga sebagai benda hiasan.

Banyak kerajinan Indonesia yang telah dikenal di mancanegara. Katakan saja batik. Batik merupakan salah satu kekayaan bangsa Indonesia yang tersebar ke seluruh pelosok negeri. Batik menjadi kebangaan Indonesia di dunia internasional sebagai warisan budaya nenek moyang yang patut dilestarikan, dipelajari, dan terus dikembangkan oleh setiap generasi.

A. Prinsip Kerajinan Fungsi Hias
Kerajinan merupakan bagian dari seni rupa terapan yang diartikan sebagai proses produksi yang melibatkan keterampilan manual dalam membuat benda-benda kebutuhan hidup yang dirancang untuk tujuan fungsional (kegunaan) serta memiliki nilai keindahan. Produk kerajinan dibuat tentunya memiliki tujuan. Selain untuk menghias dan kegunaan praktis, produk kerajinan dibuat untuk berbagai tujuan. Di bawah ini diuraikan berbagai tujuan dari produk kerajinan.
  1. Sebagai penghias, kerajinan yang dibuat semata-mata sebagai hiasan pada suatu benda atau sebagai pajangan suatu ruang dan tidak memiliki makna tertentu.
  2. Sebagai benda dipakai, kerajinan yang dibuat berdasarkan tujuan untuk digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari.
  3. Sebagai kebutuhan ritual, kerajinan yang mengandung simbol-simbol tertentu dan berfungsi sebagai benda magis berkaitan dengan kepercayaan dan spiritual.
  4. Sebagai kebutuhan simbolik, kerajinan tradisional selain sebagai hiasan juga berfungsi melambangkan hal tertentu yang berhubungan dengan nilai spiritual.
  5. Sebagai kebutuhan konstruktif, kerajinan selain sebagai hiasan juga berfungsi sebagai pendukung sebuah bangunan.
Selain itu, kerajinan yang bertujuan sebagai fungsi hias dan fungsi pakai sama-sama memiliki nilai ekonomis, dimana kerajinan itu sendiri dapat menambah nilai jual suatu produk. Di bawah ini ditampilkan gambaran produk kerajinan yang membedakan antara kerajinan fungsi pakai dan kerajinan fungsi hias.
a. Cangkir yang dominan fungsi pakai, dapat gunakan sebagai wadah air minum.
b. Cangkir dengan tambahan unsur ornamen, tetap masih dapat digunakan sebagai wadah air minum.
c. Cangkir yang sarat dengan unsur estetik, tidak untuk digunakan, kecuali hanya sebagai hiasan.

Adapun prinsip kerajinan fungsi hias meliputi hal-hal berikut.

1. Keunikan bahan kerajinan fungsi hias
Sumber daya alam Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar kerajinan tersedia sangat berlimpah. Seperti laut, sumber daya alam yang dihasilkan bebatuan, cangkang kerang, sisik ikan, tulang ikan, tumbuhan laut, dan sebagainya. Daratan Indonesia memiliki kekayaan alam di antaranya kayu, logam, bebatuan, tanah liat, tumbuhan (serat), dan masih banyak lagi. Seorang perajin hanya memerlukan ketekunan untuk dapat menciptakan sebuah produk kerajinan yang dapat dinikmati banyak orang dan bernilai jual. Adapun bahan-bahan yang dimaksud tadi dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Bahan alam
Bahan alam adalah sesuatu yang terdapat di alam semesta. Bahan alam merupakan ciptaan Tuhan yang tersebar di bumi, baik di darat, di bawah tanah, maupun di bawah laut. Bahan alam yang dapat digunakan untuk produk kerajinan di antaranya: tanah liat, serat, batu, kayu, bambu, rotan, kulit, logam, batu.
Adapun keunikan dari bahan alam tersebut adalah tanah liat memiliki tekstur halus dan elastis. Serat batang pisang memiliki tekstur kasar dan berwana cokelat bergradasi. Kayu bersifat keras dan memiliki warna. Bambu dan rotan memiliki sifat lentur dan kuat. Kulit memiliki tesktur permukaan kulit hewan yang menarik dengan menampilkan warna-warna alaminya. Logam emas, perak atau perunggu memiliki kesan mewah dan kuat. Batu memiliki beraneka warna yang menenangkan. 

b. Bahan Buatan
Bahan buatan adalah sesuatu yang diolah manusia dengan menggunakan bahan kimia dan paduannya, bukan asli dari alam, untuk mendapatkan efek duplikasi bahan alam. Bahan buatan yang dapat dihasilkan untuk produk kerajinan di antaranya lilin, gips, fiberglass, sabun. Keunikan dari bahan buatan tersebut adalah lilin memiliki tekstur lembut. Gips mudah dibuat tekstur ketika dibuat sebagai karya, baik tektur kasar maupun halus. fiberglass bersifat kuat. Sabun memiliki sifat mengharumkan dan lunak.

c. Bahan limbah organik
Bahan limbah organik merupakan limbah yang bisa dengan mudah diuraikan atau mudah membusuk. Limbah organik mengandung unsur karbon. Limbah organik dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Bahan yang dapat digunakan untuk produk kerajinan di antaranya kulit jagung, kertas/kardus, jerami, sisik ikan, cangkang kerang, tempurung kelapa. Keunikan dari bahan limbah organik adalah, sisik ikan memiliki warna yang berkilau. Kerang memiliki kesan kuat. Jerami memiliki kesan alami. Kulit jagung memiliki tektur kasar dan berwarna kuning muda alami. Tempurung kelapa bertektur kasar tetapi dapat pula dibuat tektur halus, memiliki sifat kuat dan keras. Kertas memiliki sifat mudah sobek, tetapi kuat jika dicampur dengan lem. Kardus memiliki warna cokelat yang khas.

d. Bahan limbah anorganik 
Bahan limbah anorganik, adalah jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan tidak bisa diuraikan atau tidak bisa membusuk. Limbah anorganik tidak mengandung unsur karbon. Contoh limbah anorganik yang dapat digunakan sebagai produk kerajinan di antaranya: karet ban, plastik, kaleng, stereofoam, kaca, logam besi/baja, pecahan keramik. Keunikan bahan limbah anorganik adalah karet ban memiliki sifat lentur. Plastik memiliki wujud yang transparan dan mengkilap. Kaleng memiliki tekstur kasar dan kuat. stereofoam memiliki bentuk yang lunak dan mudah dibentuk. Kaca memiliki wujud yang transparan dan berkilau. Logam besi/baja memiliki kesan kuat dan kekar. Pecahan keramik memiliki sifat keras dan tidak beraturan, tetapi daya kilapnya dapat menimbulkan efek lain saat dibuat hiasan mozaik.

Semua macam bahan dasar untuk memproduksi kerajinan yang telah disebutkan di atas dapat digunakan sebagai kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai. Dalam mengolah bahan dasar kerajinan fungsi hias, diperlukan sebuah teknik yang sesuai dengan karakteristik bahan dasar yang digunakan dan tujuan dari pembuatan produk kerajinan. Tentunya banyak teknik yang digunakan untuk bekerja dalam membuat kerajinan fungsi hias ataupun fungsi pakai.

Setiap teknik memiliki kekhasan sesuai dengan karakteristik bahan dasar yang digunakan. Teknik pengerjaan sebuah kerajinan pun dipengaruhi oleh alat yang dipakainya. Sebuah alat dapat mempercepat dan mempermudah produksi kerajinan. Peralatan yang digunakan juga bergantung pada kebutuhan penggunaan teknik tersebut. Teknik yang digunakan di antaranya adalah teknik jahit untuk tekstil menggunakan alat mesin jahit, teknik ukir untuk kayu menggunakan alat pahat, teknik rajut untuk serat menggunakan alat hakpen, teknik sulam untuk serat dan pita menggunakan jarum, dan lain-lain. Namun, ada teknik yang tidak menggunakan alat melainkan cukup hanya menggunakan tangan, contohnya teknik lipat untuk origami.

2. Keterampilan Tangan
Dalam sejarahnya, istilah ‘ketukangan’ (keahlian tukang) atau istilah lain perajin, dahulu yang merupakan proses kerja para tukang berkembang menjadi ‘kekriyaan’ (craftmanship). Pada awalnya, pekerjaan yang dilakukan dengan tubuh dan tangan tanpa dibekali ilmu desain. Kemudian makin lama berkembang menjadi kerja yang bersifat canggih bahkan dapat melebihi seorang seniman atau desainer. Ketukangan atau perajin tidak terbatas pada keterampilan kerja tangan. Meskipun demikian, kita tetap melihat bahwa keahlian tukang atau pengrajin merupakan keterampilan campuran antara berbagai jenis kerja, tetapi tetap dengan dasar kesadaran material.

Kesadaran material (material consciousness) adalah kesadaran bekerja melalui dan dengan peralatan yang ada pada kita. Dengan kata lain, kesadaran seorang perajin untuk menghasilkan sesuatu yang berkualitas disertai kepekaan kepada apa yang terpaut dengan perkakas itu. Artinya, kepekaan si pengrajin kepada tenaga manusia, bahan, alat, lingkungan alam, lingkungan sosial, dan sebagainya.

Seorang yang bekerja membuat produkproduk kerajinan umumnya disebut perajin. Perajin yang telah disebutkan di atas adalah seorang profesional yang bekerja secara konsisten berkualitas tinggi dalam menciptakan sebuah produk. Dalam hal ini, sangat dibutuhkan keterampilan tangan dalam mengerjakan pekerjaan manual yang bersifat praktik, seperti halnya seorang mekanik. Teknologi hanya digunakan sebagai pendekatan yang membuat kerja lebih efisien, misalnya dengan alat-alat bantu kerja. Namun, tidak semata-mata semua pekerjaan kerajinan dapat dikerjakan dengan bantuan alat, meskipun dengan maksud agar dihasilkan produk kerajinan dengan jumlah banyak, misalnya, anyaman rotan/bambu yang sepenuhnya dikerjakan secara manual.

Perajin dalam membuat produk kerajinan pada umumnya memiliki satu konsep karya yang dapat diproduksi lebih dari satu produk. Banyaknya produk yang dibuat menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Penggarapan produk tersebut dapat dikerjakan oleh beberapa orang, atau beberapa tenaga kerja. Sebagai contoh, memproduksi kerajinan batik dapat dikerjakan oleh beberapa tenaga kerja melalui pembagian kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing, yaitu ada tenaga bagian membatik, mewarna, melorot, finishing. Contoh lain adalah anyaman eceng gondok, pembagian kerja yang dilakukan antara lain ada tenaga yang membudidayakan eceng gondok, bagian yang mengolah agar eceng siap dianyam, kelompok yang menganyam, dan kelompok yang mengemas, begitu seterusnya. Dapat dikatakan seorang pengrajin membutuhkan orang lain yang memiliki keahlian di bidang masingmasing. Dengan demikian, dihasilkanlah produk kerajinan yang baik dan layak dipasarkan. Hasil karya kerajinan memiliki ciri khas yang unik dan menarik.

3. Unsur estetik
Kegiatan membuat kerajinan berawal dari dorongan kebutuhan manusia untuk membuat alat atau barang yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Kerajinan sebagai karya fungsional tidak cukup hanya memenuhi aspek fungsi saja melainkan memerlukan sentuhan keindahan untuk meningkatkan kualitas dan nilai ekonomisnya. Nilai estetik dalam karya kerajinan fungsi hias dilihat dari aspek bentuk, warna ragam hias, dan komposisi. Dari segi bentuk disuguhkan \aneka ragam bentuk, sesuai fungsi yaitu sebagai produk hiasan, baik bentuk dua atau tiga dimensi. Produk kerajinan dibentuk berdasarkan pada proporsi, komposisi, keseimbangan dan kesatuan, irama, dan pusat perhatian sehingga dihasilkan produk kerajinan yang harmonis. Fungsi warna adalah sebagai penunjang keindahan dan juga sebagai perlambangan. Adanya unsur estetik pada karya kerajinan dapat meningkatkan citra produk kerajinan tersebut.

4. Unsur Hiasan
Unsur hiasan (ornament) adalah unsur dekorasi yang dibuat dengan berbagai cara di antaranya dilukis, diukir, dicetak. Ada dua jenis cara penerapan unsur hiasan pada produk kerajinan: (a) hiasan pada permukaan produk, yaitu hiasan yang dibuat setelah produk kerajinan selesai dibuat, (b) hiasan terstruktur; yaitu hiasan dibentuk sejak awal kerajinan dibuat sehingga menyatu dengan produk itu sendiri. Ragam hias merupakan identitas suatu daerah yang memiliki keunikan dan karakteristik yang berbeda dari daerah satu dengan lainnya. Ragam hias daerah diaplikasikan pada bermacam-macam benda, seperti kain, ukiran pada rumah dan perabotan rumah tangga, senjata tradisional, alat musik tradisional, busana daerah, aksesoris dan perhiasan. Unsur hiasan yang terdapat pada ragam hias setiap produk kerajinan memiliki nilai tradisi yang begitu kental. Inilah yang memperkarya khasanah kerajinan Indonesia sejak dahulu hingga sekarang dimana kerajinan memiliki ciri khas yang tidak dapat disamakan dengan negara-negara lainnya.

Ragam hias memiliki makna simbolik sehingga perajin perlu memahami tujuan dari pembuatan produk kerajinan dan memaknai ragam hias yang terkandung pada produk kerajinan tersebut. Ragam hias dapat dimodifikasi menjadi berbagai bentuk pengembangan atau penyederhanaan. Hal ini dilakukan untuk memperkaya produk sebagai bagian dari kerajinan inovatif.

Ragam hias yang ditampilkan pada sebuah produk kerajinan bertujuan untuk keindahan dan keunikan sehingga baik produk kerajinan fungsi hias maupun fungsi pakai sama-sama membutuhkan unsur hiasan sebagai sentuhan pada produknya. Untuk kerajinan fungsi hias, tentunya unsur hiasan (ornament) ini terasa begitu kental ditonjolkan, mengingat kerajinan fungsi hias memiliki fungsi sebagai hiasan. Adapun fungsi pakai unsur hiasan ditampilkan lebih sedikit, terasa sebagai kesan saja karena kerajinan fungsi pakai memang memiliki kecenderungan yang tinggi pada kegunaan praktis.

KELAS IX :RANGKUMAN KERAJINAN FUNGSI PAKAI

Bangsa Indonesia telah menghasilkan berbagai peninggalan berupa artefak, ada yang berupa peralatan memasak, peralatan berburu, pakaian dan sebagainya. Memang diakui bahwa keberadaan kerajinan sudah sejak lama dibedakan dengan karya seni. Keragaman jenis kerajinan terlihat melalui hasil-hasil yang tersebar di berbagai daerah. Mulai dari Sabang hingga Merauke terhampar berbagai ragam karya kerajinan Indonesia yang terpadu dalam konsep Bhinneka Tunggal Ika (unity in variety serta unity in diversity). Konsep yang mencerminkan tekad bangsa untuk menegakkan kesatuan dan persatuan dalam keragaman etnik, suku, budaya dan religi. Kehadirannya membangkitkan pesona, daya pikat, dan keunggulan.
Karakter dan ciri khas daerah masing-masing tercermin jelas dari corak ragam hias yang digunakan pada berbagai jenis hasil kerajinan, contohnya kayu, logam, tanah liat, dan kulit. Hasil karya kerajinan terwujud dalam berbagai bentuk dan gaya, guna memenuhi berbagai kebutuhan dan fungsi-fungsi dalam kehidupan. Amatilah produk kerajinan yang ada di daerah tempat tinggalmu! Kelompokkan berdasarkan bentuk produk,, fungsi produk, dan teknik pembuatan produk. Identifikasilah produk kerajinan yang ada di sekitar dengan format sebagai berikut.
Bentuk ProdukJenis ProdukTeknik Pembuatan
SepatuKerajinan Fungsi PakaiTeknik rajut
Tas Kerajinan Fungsi PakaiTeknik anyaman
Bantal Kerajinan Fungsi PakaiTeknik jahit
Anting-anting Kerajinan Fungsi HiasTeknik makrame
UkiranKerajinan Fungsi HiasTeknik ukir

Prinsip Kerajinan Fungsi Pakai
Manusia adalah insan yang senantiasa mendambakan kehidupan yang selaras dan menyenangkan lahir batin. Manusia dengan segala pengetahuan dan pengalamannya akan selalu mengupayakan kebahagiaan dan kenyamanan. Pengalaman hidup merupakan bagian yang tidak dapat diabaikan maupun dilupakan begitu saja. Kekayaan pengalaman menjadi sumber inspirasi dalam pembuatan karya kerajinan.
kerajinan
Adapun prinsip kerajinan fungsi pakai meliputi hal-hal berikut.
1. Keunikan Bahan Kerajinan Fungsi Pakai
Bahan dasar yang dapat digunakan sebagai kerajinan yaitu dapat dibuat dari bahan alam, bahan buatan, bahan limbah organik,dan bahan limbah anorganik. Semua bahan dapat diperoleh dari alam, maupun diolah sendiri, bahkan hingga memanfaatkan bahan limbah yang ada di lingkungan sekitar. Seorang perajin hanya memerlukan ketekunan untuk dapat menciptakan sebuah produk kerajinan yang dapat dinikmati banyak orang dan bernilai jual.

Dari berbagai macam bahan dasar untuk memproduksi kerajinan seperti bahan alam, bahan buatan, bahan limbah organik basah dan kering, serta bahan limbah anorganik lunak dan keras, masih banyak pula teknik yang digunakan untuk bekerja dalam membuat kerajinan tersebut. Beberpa teknik yang telah dipelajari seperti teknik batik, jahit aplikasi, sablon, dan sulam. Beberapa teknik yang lainnya, yaitu makrame, rajut, jahit, dan tenun. 

Setiap teknik memiliki kekhasan sesuai dengan karakteristik bahan dasar yang digunakan juga sesuai fungsi dari kerajinan yang dibuat. Teknik pengerjaan sebuah kerajinan pun dipengaruhi oleh alat yang dipakainya. Sebuah alat dapat mempercepat dan mempermudah produksi kerajinan. Kita harus mengenal berbagai teknik dan alat yang digunakan sesuai dengan bahan dasar yang digunakan. Kekayaan bahan dan alat produksi ini membuat hasil produk kerajinan Indonesia menjadi sangat bervariasi. Kita perlu mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa terhadap bangsa ini.

2. Unsur Pesan pada Kerajinan Fungsi Pakai
Banyaknya perwujudan produk kerajinan tersebut tidak lepas dari gagasan ataupun ide manusia yang dapat berawal dari suatu pikiran dan kehendak melalui tindak cipta karsa. Apa yang selanjutnya dihasilkan dapat merupakan seperangkat karya dengan muatan pesan tertentu yang sangat ditentukan oleh penciptaan kreatif manusia. Oleh sebab itu, pesan yang dapat kita peroleh berdasarkan proses berkarya ini dapat kita pilah sebagai berikut.
  • Produk dengan pesan yang bersifat fungsional.
  • Produk dengan pesan yang bersifat informatif.
  • Produk dengan pesan yang bersifat mengingatkan (menyiratkan).
  • Produk dengan pesan yang bersifat meningkatkan prestise (gengsi).

3. Unsur Rancangan
Proses pembuatan sebuah produk kerajinan tidak terlepas dari salah satu unsur penting, yaitu bagaimana melakukan pertimbangan saat membuat rancangan atau desain yang dapat melibatkan berbagai aspek teknologi serta mengandung tanggung jawab terhadap budaya bangsa Indonesia. Sebagai perancang atau desainer sebuah produk kerajinan, banyak faktor yang perlu menjadi bahan acuan dan pertimbangan agar produk kerajinan yang diciptakan menjadi karya yang terbarukan dan bukan sekadar memperbanyak kuantitas belaka.

Adapun faktor-faktor permasalahan objektif yang diperlukan untuk diketahui sebelum perancangan adalah sebagai berikut.
No.FaktorKeterangan
1.Faktor Teknis
  • Metode produksi yang handal
  • Penerapan daya mesin atau manual, dan
  • Tingkat kemahiran sumber daya manusianya.
2.Faktor Ekonomis
  • Pemasaran yang tahan persaingan,
  • Sistem pemasokan atau distribusi,
  • Kebijakan penciptaan (hak cipta),
  • Nilai jual dan keberadaan suku cadang (sumber daya bahan dan alat), serta
  • Selera masyarakat terhadap produk tersebut.
3,Faktor Ergonomis
  • Kenyamanan
  • Keamanan
  • Kesesuaian
  • Kepraktisan
4.Faktor Sains dan Teknologi
  • Terdapat unsur kebaruan atau temuan baru (inovasi dan modifikasi)
  • Selalu mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi
5.Faktor Estetika
  • Menampilkan bentuk keindahan
  • Memiliki daya pikat
  • Terjadi keserasian
  • Penggarapan yang rinci/detail
  • Perupaan atau pewarnaan
  • Kesan atau gugahan yang ditampilkan
6.Faktor Kondisi Lingkungan
  • Nilai budaya
  • Kondisi lingkungan atau wilayah setempat

KELAS IX: BELAJAR MERAJUT / CROCKET

Assalamualaikum wr wb.

Kali ini kita akan belajar merajut..
Untuk itu anda harus memahami dasar dasar merajut. yang pertama kali adalah mengenal alat-alat merajut.

1. Gunting

Pakai gunting apa saja untuk memotong benang

2. Hakpen
merajut-hook-hakpen
mata hakpen
Hakpen / hook untuk crochet ujungnya ada kaitannya seperti di gambar di atas, ukurannya bermacam2. Gunakan ukuran hakpen sesuai dengan ketebalan benang yang akan digunakan. Yang pasti tidak akan bisa menggunakan hakpen yang ukuran hook nya lebih kecil dari ketebalan benang, tapi bisa menggunakan hakpen yang ukurannya lebih besar dari ketebalan benang asal tidak terlalu kebesaran.
Ukuran hakpen ada beberapa macam standard 
Untuk pemula sebaiknya menggunakan hakpen ukuran 3 atau 4 mm.
3. meteran
belajar-merajut-meteran-penggaris
Siapkan meteran dan atau penggaris. Jika anda nanti mau membuat baju atau rajutan dengan ukuran besar, tentunya butuh meteran karena penggaris kan ngga terlalu panjang ya.
4. jarum rajut
merajut-jarum
Siapkan juga jarum untuk menjahit. Ada macam2 jenis jarum, dari besi maupun plastik, pilihlah yang ukurannya sesuai dengan ketebalan benang yang anda gunakan.
5. Klip kertas/ peniti
klip kertas ini digunakan untuk penanda rajutan awal Nah kalau polanya berbentuk lingkaran, jadi bukan bolak balik gitu, maka perlu marker / penanda, supaya tahu, awal nya di sebelah mana. Bisa pakai peniti 
BELAJAR MEMBACA POLA RAJUTAN
Sebelum memulai belajar merajut, ada baiknya mengenal simbol2 crochet dasar, di sini kita akan menggunakan istilah internasional dan juga bahasa Indonesianya, dengan harapan, jika nanti anda mau menggunakan pola crochet berbahasa Inggris atau Indonesia, anda akan mengerti maksud dari simbol2 nya.
 

LANGKAH LANGKAH AWAL MERAJUT
  1. Buat tusuk rantai sebanyak 30 buah. Lalu, tambahkan 2 ch (perlu diingat bahwa 1 sc = 2 ch).
  2. Tusuk jarum ke dalam tusuk rantai keempat (hitungan dimulai dari jarum).
  3. Kaitkan dan tarik benang melalui sela tusuk rantai sehingga pada jarum terdapat dua lilitan. Kemudian, kait benang sekali lagi dan tarik sehingga pada jarum hanya tersisa satu lilitan benang.
  4. Tusukkan jarum pada tusuk rantai berikutnya, kait, dan lakukan seperti tahap sebelumnya.
  5. Buatlah tusuk tunggal di sepanjang tusuk rantai yang sudah dibuat. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini.

Cara-Mudah-Membuat-Rajutan-Bros-Bunga
Tusuk tunggal atau sc. (3.bp.blogspot.com)

Bila kita sudah lancar membuat tusuk tunggal, cobalah membuat pola sc, sc, sc, ch, ch, ch, sc, sc, sc.

3. Latihan Membuat DC atau Tusuk Ganda

  1. Buat tusuk rantai sebagai dasarnya.
  2. Tambahkan tiga tusuk rantai lagi.
  3. Kaitkan benang dan masukkan melalui lubang keempat. Kait benang lagi dan tarik melalui dua lubang.
  4. Kait benang sekali lagi dan tarik melalui dua lubang yang terakhir. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini.

Cara-Mudah-Membuat-Rajutan-Bros-Bunga
Tusuk ganda atau dc. (1.bp.blogspot.com)

4. Latihan Membuat TR atau Tusuk Tiga
  1. Buatlah tusuk rantai sebagai dasarnya.
  2. Tambahkan tiga tusuk rantai.
  3. Kait benang dua kali (inilah pembedan antara tusuk rantai dan tusuk ganda).
  4. Masukkan melalui lubang keempat dari benang. Kait benang sekali dan keluarlah melalui dua lubang.
  5. Kait benang sekali dan keluarkan dua lubang lagi.
  6. Kaitkanlah benang sekali dan keluarkan dua lubang lagi.
Perhatikan gambar di bawah ini untuk memudahkan dalam membuat tusuk tiga.

Cara-Mudah-Membuat-Rajutan-Bros-Bunga_
Tusuk tiga atau tr. 


Cara mematikan atau mengakhiri rajutan :
1. Potong benang dan sisakan sekitar 5-10 cm.
2. Kait benang dengan jarum hakpen, lalu keluarkan keseluruhan benang yang telah dipotong tadi.
3. Tarik hingga posisi benang rapat, lalu jahitkan sisa benang pada bagian belakang rajutan dengan menggunakan jarum sulam. Selipkan benang 2-3 kali untuk menghindari benang lepas.
4. Gunting dan rapikan sisa benang.
Tips dan Trik

1. Memilih alat rajut
Peralatan rajut seperti hook (hakpen) ini bisa dibeli di toko yang menjual peralatan rajut, atau saat ini juga banyak yang menjual secara online. 
- Untuk hook ukuran 1/0 - 2/0 biasa digunakan pada benang ukuran kecil, misalnya untuk pembuatan lace (renda).
- Untuk hook ukuran 3/0 - 4/0 atau 3mm-4mm, biasa digunakan untuk benang katun lokal, soft cotton, dan rayon.
- Untuk hook ukuran 5/0, 6/0, 7/0, 8/0 biasa digunakan untuk benang katun big ply, atau jenis benang yang memiliki ply besar, serta benang-benang import yang biasa memiliki ply tebal.

2. Memilih benang rajut
- Untuk membuat produk perlengkapan baby atau fashion seperti topi, sepatu dan baju baby, selimut dan produk wearable lainnya, gunakan benang katun halus, rayon, acrylic yang nyaman dipakai, lembut dan cocok untuk iklim tropis.
- untuk produk home decor seperti taplak meja, sarung bantal, atau perlengkapan rumah lain, bisa menggunakan benang katun lokal biasa dan katun big ply.
- Untuk produk tas rajut, bisa menggunakan benang katun lokal, nylon, atau poly.

3. Merawat produk rajutan
- Jangan mencuci rajutan pada mesin cuci.
- Gunakan air hangat, bubuhi dengan sabun cuci secukupnya, aduk rata dan rendam beberapa saat. Pemakain air hangat akan membuat ikatan rajutan yang kendur mengikat kembali.
- Lalu kucek perlahan.
- Bilas rajutan dengan air hangat kembali, lanjutkan dengan membilas dengan air dingin.
- Peras perlahan-lahan, dan jemur di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. 

Demikian artikel mengenai panduan lengkap belajar merajut untuk perajut pemula. Semoga bermanfaat, 

 Wassalamualaikum wr wb

KELAS VIII:.2 KERAJINAN DARI LIMBAH ANORGANIK

Kerajinan Dari
Limbah Anorganik

Limbah anorganik, adalah jenis limbah yang berwujud padat, sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk di uraikan atau tidak bisa membusuk, limbah anorganik tidak mengandung unsur karbon, contoh limbah anorganik adalah plastik, beling, dan baja. Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam dan kimia yang tak terbaharui. Akumulasi limbah yang merupakan sisa hasil buangan mempunyai potensi sebagai polutan (penyebab polusi). 0leh karena itu, dengan proses daur ulang limbah anorganik mendapat perhatian khusus dan penanganan yang semaksimal
Limbah anorganik relatif sulit terurai, dan mungkin beberapa bisa terurai tetapi memerlukan waktu yang lama. Limbah tersebut berasal dari sumber daya alam yang berasal dari pertambangan seperti minyak bumi, batubara, besi, timah, dan nikel. Limbah anorganik umumnya berasal dari kegiatan industri, pertambangan, dan domistik yaitu dari sampah rumah tangga, contohnya; kaleng bekas, botol, plastik, karet sintetis, potongan atau pelat dari logam, berbagai jenis batu-batuan, pecah-pecahan gelas, tulang-belulang, karton/kardus yang tebal, dan lain-lain

Pengolahan limbah anorganik yang ada di lingkungan masyarakat terlebih dahulu dilakukan melalui beberapa cara, yaitu ;
a. Sanitasi (Sanitary landfill)
Sanitary landfill yaitu suatu metode pengolahan sampah terkontrol dengan sistem sanitasi yang baik.
b. Pembakaran (Incineration),
Pada incineration sampah dibakar di dalam alat yang disebut insinerator. Hasil pembakarannya berupa gas dan residu pembakaran.
c. Penghancuran (Pulverisation ).
Pada pulverisation, penghancuran sampah dilakukan di dalam mobil pengumpul sampah yang telah dilengkapi dengan alat pengaduk sampah. Sampah-sampah tersebut langsung dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil yang dapat dimanfatkan untuk menimbun tanah yang letaknya rendah.

Limbah anorganik yang dapat didaur ulang yaitu sampah plastik, logam, kaca, plastik, dan kaleng. Limbah-limbah anorganik dapat dipilah-pilah sesuai kebutuhan
Bahan dan Proses Limbah Anorganik
Limbah anorganik yang digunakan sebagai bahan dasar kerajinan dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu;
1. Limbah anorganik lunak
Limbah yang terdiri dari kandungan bahan yang lentur dan mudah dibentuk atau diolah secara sederhana. Contohnya;tambangan, dan domistik yaitu dari sampah rumah tangga, contohnya; kaleng bekas, botol, plastik, karet sintetis, potongan atau pelat dari logam, berbagai jenis batu-batuan, pecah-pecahan gelas, tulang-belulang, karton/kardus yang tebal, dan lain-lain
2. Limbah anorganik keras
Limbah yang terdiri dari kandungan bahan yang kuat dan tidak mudah dihancurkan dengan alat biasa, melainkan harus menggunakan teknologi tertentu seperti pemanasan, pembakaran dan penghancuran dan sebagainya. Contohnya pelat-pelat dari logam, pecah-pecahan keramik, botol kaca, kaleng, dan sebagainya 

Prinsip Pengolahan Limbah Anorganik
Pengolahan limbah anorganik maupun organik memiliki prinsip yang sama yaitu dengan sistem 3R; reduce, reuse, dan recycle. Bacalah kembali pada bagian terdahulu agar dapat memahaminya kembali. Upaya melakukan recycle; mendaur ulang limbah anorganik menjadi karya kerajinan tangan, berarti sudah dapat mengatasi masalah lingkungan yang mengganggu kehidupan. Reducereuse, dan recycle dalam proses pembuatan produk kerajinan harus selalu dijalankan, sehingga dapat meminimalisir sampah yang terjadi setelah hasil produk kerajinan diperoleh

Penggunaan bahan limbah anorganik untuk didesain menjadi sebuah produk kerajinan tidaklah mudah. Kita harus memiliki motivasi yang besar dalam proses kreatif dan mengatasi masalah limbah di lingkungan, sehingga tidak sulit untuk melahirkan rancangan yang besar. Kita perlu mengetahui dan memahami prinsip dasar yang membangun kesadaran bahwa mendesain bahan limbah anorganik adalah merupakan proses menata ulang kebermanfaatan dari sebuah produk yang telah hilang nilai gunanya. Seperti yang telah diuraikan pada bab terdahulu bahwa seharusnya sebuah desain bersifat berkelanjutan (sustainable design), tidak hanya cukup secara ekonomi saja, tetapi harus mengintegrasikan isu-isu lingkungan, sosial, dan budaya ke dalam produk. Hal ini disebabkan agar desain lebih dapat bertanggung jawab dalam menjawab tantangan dalam masyarakat global. Begitu juga seorang desainer produk harus memahami pentingnya pemahaman ini.
Proses kreatif akan ditemukan saat seseorang telah memperoleh daya cerap, imajinasi melalui pengetahuan terhadap materi bahan, alat dan proses yang akan ditekuninya. Pengetahuan bahan limbah anorganik, penggunaan alat dan kemampuan keteknikan dalam bertukang akan melahirkan sebuah proses kreatif itu sendiri. Jadi kratifitas harus diupayakan tercipta dengan banyak langkah. Setelah kreatifitas muncul maka akan melahirkan produk

Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Anorganik
Produk kerajinan dari bahan limbah anorganik yang dimaksud adalah limbah anorganik lunak dan keras. Banyak orang yang sudah memanfaatkan limbah anorganik ini sebagai produk kerajinan. Teknik pembuatannya pun bervariasi. Temuan-temuan desain produk kerajinan dari limbah anorganik selalu bertambah dari waktu ke waktu. Ini dikarenakan semakin banyak orang yang telah menaruh perhatian terhadap pemanfaatan limbah anorganik sebagai produk kerajinan. Pembuatan produk kerajinan di setiap wilayah tentunya berbeda dengan wilayah lainnya 
Masing-masing daerah memiliki ciri khas kerajinan yang menjadi unggulan daerahnya. Hal ini tentu dikarenakan sumber daya limbah anorganik dari masing-masing daerah berbeda. Limbah anorgnaik memiliki kecenderungan dihasilkan oleh kawasan industri dan domistik yaitu rumah tangga. Misalnya di wilayah industri limbah anorganik yang ada umumnya yang bersifat keras seperti; puing-puing logam, pecahan kaca, dan sebagainya, sedangkan rumah tangga umumnya bersifat lunak seperti; plastik, perca, dan sebagainya. Namun keduanya bisa saja memproduksi bahan limbah anorganik yang serupa.
Proses pengolahan masing-masing bahan limbah anorganik secara umum sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Di bawah ini disampaikan pengolahan sederhana yang dapat dilakukan untuk bahan limbah anorganik lunak.
Prosesnya yaitu :
a.  Pemilahan bahan limbah anorganik
Seleksi bahan limbah anorganik perlu dilakukan sebelum proses produksi.
b.  Pembersihan limbah organik
Limbah anorganik biasnya keadaannya tidak cukup bersih, maka perlu dilakukan pencucian dengan menggunakan detergen, agar zat bekas makanan atau minuman dapat larut dan limbah anorganik menjadi bersih.
c. Pengeringan 
Pengeringan dilakukan secara konvensional yaitu menggunakan sinar matahari langsung, atau dapat juga secara langsung dilap dengan lap kering.
d. Pewarnaan
Pewarnaan pada limbah anorganik dapat dilakukan dengan cara disemprot atau di kuas dengan cat.
e. Pengeringan setelah pewarnaan
Setelah diberi warna, bahan limbah anorganik harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung atau dengan di angin-anginkan.
f. Penghalusan bahan agar siap pakai
Bahan limbah anorganik yang sudah kering dapat di finishing agar mudah diproses menjadi karya. Proses finishing juga berbagai macam caranya, seperti dipotong, ditempa, di lem, di gerinda, di amplas, dan sebagainya

Mengenal Kerajinan dari Bahan Anorganik

Limbah Plastik
Jika kita perhatikan di daerah perkotaan, banyak orang berjualan di pinggir jalan sebagai pedagang kaki lima, contohnya di terminal atau di pinggir stasiun dan hampir seluruh daerah industri dan perkantoran tersedia banyak pedagang musiman. Dalam kehidupan manusia membutuhkan minuman. Minuman yang dijual pedagang pun berbagai macam bentuk dan ukurannya. Biasanya minuman ini dikemas dalam botol atau gelas plastik. Botol-botol dan gelas plastik yang berwarna warni dengan bentuknya yang bermacam-macam terkadang hanya dibuang saja sebagai sampah. Kemasan botol dan gelas plastik bekas minuman di beberapa tempat sampah terlihat tidak lagi berguna. Alangkah baiknya jika botol dan gelas plastik tersebut dimanfaatkan menjadi karya kerajinan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgjoV5OPOtQsicQbz-bBA5Zjxg4P0XoZVgO4ytEsEUEAEXTwVKUjFewxO1uF9DzQWLxOfmCMjXuGTE7is8W7TaAX5tYDRL_ZWr6VQp41XlW9PxseZD-im_FtuSHlHrkk3gspGNzXuOdow6/s1600/kerajinan+plastik.JPG
gambar contoh kerajinan dari plastik

Limbah Kemasan Minuman atau Makanan
Kemasan adalah wadah sebagai bagian terluar yang berfungsi untuk membungkus sebuah produk agar sebagai pelindung produk. Pada kemasan ini yang akan digunakan adalah kemasan yang berasal dari limbah pangan dan minuman. Jika diperhatikan bentuk kemasan biasanya monoton seperti bentuk kotak. Kemasan yang lebih banyak berbentuk kotak ternyata dapat dikembangkan menjadi produk kerajinan yang tidak menjemukan.
Kotak kemasan pada makanan, minuman, atau obat-obatan biasanya setelah dimanfaatkan isinya lalu kemasannya dibuang. Limbah ini sangat menarik jika dikembangkan sebagai karya kerajinan, maka dibutuhkan penanganan yang terampil. Kotak kemasan biasanya terbuat dari kardus yang dilapisi aluminium foil di bagian dalam.

Limbah Kain Perca
Kebutuhan sandang manusia yang berupa pakaian merupakan kebutuhan primer sehari-hari yang harus dipenuhi. Produksi pakaian yang dilakukan oleh para penjahit atau konveksi sebagai perusahaan pakaian jadi, menghasilkan banyak limbah kain yang biasa disebut kain perca. Kain perca yang dihasilkan banyak jenis bahannya dan bervariasi corak dan warnanya, ada batik kotak-kotak, bunga, dan sebagainya. Terkadang limbah ini bisa dijadikan lap pel atau lap tangan dengan cara dijahit. Semakin banyak orang menekuni limbah kain perca sebagai bahan dasar kerajinan, telah terbukti bahwa limbah jenis ini dapat memberi peluang usaha bagi setiap orang.
Limbah kain perca dapat dibuat sebagai bahan dasar kerajinan yang cukup unik dan menarik. Bahkan busana itu sendiri dapat dihasilkan dari kain-kain perca yang dijahit bersambung-sambungan. Bagi sebagian orang ada juga yang berminat pada busana jenis ini karena unik. Sekarang sudah semakin banyak orang melirik produk kerajinan berbahan kain perca, karena selain murah juga desainnya selalu berkembang dari waktu ke waktu.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgG7MMiJFZQNhpvyQZbDCs5d1TjmOMJE1bVDiSFbW7GDZEGWTcP2MLS5zXD4GCqyb2WW3-lLLNOLb29ypvF8L_TP3O3rDcQGRffy4O0sr2eLkYTimLQFJFk1X07votF0Q2rsrvWZHWLtAn1/s1600/kain+perca.JPG
Gambar kerajinan dari kain perca

Limbah Kaleng
Limbah kaleng merupakan sampah dari produk minuman dan beberapa makanan yang diawetkan. Contohnya minuman penyegar, manisan buah, daging kornet, dan sebagainya. Kaleng biasanya banyak terdapat pada daerah perkotaan. Pengolahan limbah kaleng memang tidak semudah yang dibayangkan. Namun selain alat tradisional yang digunakan untuk membentuk kaleng juga terdapat alat teknologi mesin. Dalam membentuk kaleng menjadi produk yang diinginkan dapat digunakan gunting seng. Berhati hatilah dalam mengolah limbah kaleng, perhatikan keselamatan kerja, agar ketajaman kaleng tidak membahayakan pengguna. 
Kaleng yang digunakan pada kemasan biasanya mengandung bahan dan zat yang tidak membahayakan kesehatan. Produk daur ulang kaleng yang sudah banyak dibuat oleh orang adalah kaleng yang dilukis menggunakan cat akrilik selain itu juga ada kaleng yang dibentuk menjadi miniatur kendaraan atau robot. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan dari limbah kaleng cukup mudah untuk didapatkan di lingkungan sekitar. Sedangkan bahan dan alat pendukung lainnya adalah lem tembak, lem putih, gergaji besi, gunting seng, dan gunting.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhBRxhHRoQHyR-7dgO48uPAbTR-yj6108r-re3n_zij87lqfr-eaC4vm2mz7IgnQSFKCFNFYhrWfV-Jd3ktNSALJQNSGF18RqJ28kg5JMTFaJAOKM8xGOXggaglYhAfmGIgOMVObqs6ytP/s1600/kaleng.JPG
gambar kerajinan dari limbah kaleng

Limbah Kaca
Limbah botol kaca merupakan salah satu limbah rumah tangga. Jika diperhatikan botol kaca memiliki warna warni yang beragam, seperti botol bekas minuman air keras ada yang berwarna hijau, coklat, biru, kuning, atau merah. Tapi sekarang juga sudah banyak produk yang menggunakan botol kaca dengan warna yang beragam tidak hanya warna bening, contohnya botol minuman kesehatan yang berwarna coklat, botol kecap yang berwarna hijau. Lalu apa yang dapat dimanfaatkan dari warna warni botol kaca tersebut?
Botol kaca bekas jika dijual ke penadah hanya dapat menghasilkan beberapa ribu rupiah saja, tetapi jika diolah dengan teknologi tinggi seperti pemanasan, botol kaca ini akan berubah menjadi batu batu cantik yang berkilau dan dapat dibuat menjadi berbagai aksesoris atau hiasan lainnya. Pencairan kaca dapat menggunakan tungku keramik yang berderajat tinggi hingga 9000C
Kaca bekas dapat diambil dari botol maupun piring, mangkuk, gelas sebagai limbah rumah tangga. Pengolahan kaca dilakukan dengan cara sebagai berikut;
1.             Kumpulkan pecahan kaca dalam karung dan dipukul-pukul dari luar menggunakan kayu. Ukuran serpihan kaca tidak terlalu halus cukup hingga bongkahan kecil-kecil saja agar mudah dicetak.
2.             Siapkan cetakan kaca yang terbuat dari keramik yang dibakar hingga suhu melebihi suhu bakar kaca, agar kaca dapat dibentuk menyerupai cetakan. 
3.             Lapisi cetakan menggunakan kaolin atau alumina yang dicairkan agar pada saat meleleh kaca tidak menempel pada keramik dan mudah dilepas dari cetakan.
4.             Bakar kaca yang telah dimasukkan dalam cetakan ke dalam tungku keramik. Bakar hingga suhu 650-9000C tergantung ketebalan kaca.
5.             Siapkan tatanan untuk aksesoris seperti cincin atau kalung. Masukkan kaca yang sudah dicetak dalam tatanan cincin atau kalung.
Selain untuk aksesoris batu-batu indah dari kaca ini dapat pula dijadikan manik-manik yang digunakan sebagai penghias benda seperti tas, sandal, buku, guci, kap lampu dan sebagainya
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhedaRoQOPw-VBUYBJL3JTe5H5P8cSqDddbiez-JSylBtTkMplfP1yigLFDq5ZGpSti_847oIKW5eGy7te2cx2xQZmvKvrVlKpeBvbE5LK8mbJyXyhQ6g6J6owSx34nxK0OdXFxC-PdAvwv/s1600/kaca.JPG
gambar kerajinan dari limbah kaca

Kemasan untuk Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Anorganik

Kemasan secara umum dimaksudkan adalah sebagai bagian terluar yang membungkus suatu produk dengan tujuan untuk melindungi produk dari cuaca, guncangan dan benturan benturan, terhadap benda lain. Setiap bentuk barangbenda yang membungkus suatu benda di dalamnya dapat disebut dengan kemasan sejauh hal tersebut memang bermanfaat untuk melindungi isinya. Untuk menampilkan kesan dan pandangan terhadap suatu isi produk, maka packaging biasanya dibentuk atau di desain sedemikian rupa, sehingga pesan yang akan disampaikan akan dapat ditangkap oleh pemakai produk dengan baik.
Untuk membuat kemasan tidak hanya tergantung dari beberapa material saja, tetapi banyak berbagai jenis material yang bisa digunakan. Asahlah imajinasimu untuk membuat kemasan yang menarik dan berbeda dari waktu ke waktu

Modifikasi Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Anorganik

Pada bagian ini dapat dipelajari mengenai pengembangan penciptaan dari produk kerajinan bahan limbah anorganik lunak dan keras. Diharapkan dapat mengembangkan kreatifitas agar produk kerajinan bahan limbah anorganik lunak dan keras yang ada dapat diolah sedemikian rupa menjadi karya yang lebih unik dan ekonomis. Kegiatan pengamatan dan mencari informasi dari berbagai sumber mengenai produk kerajinan bahan limbah anorganik lunak dan keras yang telah dimodifiasi akan dapat mempermudah kita dalam memahami pembelajaran.
Diingatkan kembali bahwa pengertian modifikasi adalah merubah, menggayakan, menambah/ menyederhanakan bentuk, memadukan aneka bahan, mengatur ulang komposisi warna, motif, dapat pula menciptakan hal baru yang sangat berbeda dari asalnya. Apa yang sudah kamu lakukan sebelumnya? Apakah memadukan aneka bahan? Jika demikian maka yang ahrus dilakukan sekarang adalah menyederhanakan bentuk atau menggayakan bentuk kerajinan. Dengan demikian akan didapatkan kemampuan mencipta yang meningkat ke tingkat yang lebih tinggi. Untuk memahami karya modifikasi, kita harus banyak berlatih, agar pemahaman kita terhadap karya modifikasi dapat semakin baik. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbed38T5QExgjw9gmNmDFJhyaeLwB-iz7GbGzmdaYfEfPmsh2dQf89cElkcUIx-ScLIIWLZ_bcBTYFoZV9iCqtt_MMUT7um8WqxvyexAtihQK17aRPfeEMHLc-2KIDwjiAqxEgqua0NMdc/s1600/modifikasi.JPG
gambar kerajinan produk modifikasi limbah anorganik

Karya Zoe Soen (seniman), limbah miniatur pemain keroncong tugu merupakan modifikasi limbah kemasan yang dibuat dengan teknik tempel. Karya limbah ini terlihat dimodifikasi dari bentuk aslinya yaitu kotak kemasan sehingga menjadi karya yang unik.

Kerajinan Modifikasi dari Bahan Limbah Anorganik dengan Menyederhanakan atau Menggayakan Bentuk Produk

Pada bagian ini kalian harus berkarya bukan lagi meniru atau pun memadukan aneka bahan limbah anorganik, melainkan menciptakan kerajinan dari bahan limbah anorganik dengan desain yang baru. Gunakan jenis karya yang sesuai dengan gagasan dan keinginan masing-masing. Cara ini akan melahirkan karya kerajinan dari bahan limbah anorganik yang kreatif dan artistikAwali pembuatan desain modifikasi dengan mengolah bahan limbah anorganik yang ada dan rancang kembali dengan cara disederhanakan bentuknya ataupun digayakan bentuknya baik keseluruhan maupun sebagian saja. Hal ini dilakukan agar menghasilkan bentuk maupun cita rasa karya yang unik.
Pembuatan rencana mencipta karya dalam desain atau rancangan pada sebuah buku sketsa harus selalu dilakukan, tidak perlu takut karyamu dinilai kurang. Jika karyamu baru, berbeda, dan lain dari biasanya artinya kamu sudah memahami prinsip modifikasi.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhR8Gz0PKT5JgVTrag5d9ub7CIj7d-XcRF4zNYRWcF_YEI8LUrQ6GlI44TxAed42GBs4PrkJFGSCWmQrz_alf84GAHX7269b-nQLMR3U7qsc_N-bQqWBDJdxI94HNzNismI3mXDj0_B4vZP/s1600/logam.JPG
Gambar produk kerajinan limbah anorganik hasil modifikasi
Karya limbah kap lampu merupakan modifikasi limbah logam yang dibuat dengan teknik las dan sambung. Karya limbah ini terlihat digayakan dari segi teknik sehingga kap lampu ini lebih terlihat artistik.

Kemasan untuk Produk Kerajinan Modifikasi dari Bahan Limbah Anorganik

Pada pembuatan kemasan untuk karya modifikasi kerajinan dari bahan limbah anorganik yang perlu diperhatikan adalah ukuran dari sebuah karya. Buatlah berbagai macam desain kemasan alternatif yang mungkin dapat dibuat, namun tidak biasa dipakai orang.
Kardus dan kertas adalah pembungkus yang paling mudah untuk dibuat. Hindari penggunaan plastik, karena akan menghasilkan sampah anorganik baru yang tidak dapat terurai. Bagaimanakah dengan ikatan tali temali?
Cobalah mencari kemasan bentuk lain yang dapat kamu buat untuk mengemas karya kerajinan limbah anorganik mu. Selalu harus diingat bahwa kebutuhan kemasan dibuat sebagai karya pameran atau sebagai karya yang siap dipasarkan.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4m1Hk2VrtEIwVnnWx8tn_zBZHHo4gCe7-Ktk3UGO6GcZW__Na0Revc0WhpA7YH2eG8uH4F7ZfOLaEcSeFSxmKLDl2_lUAIPiwthFn4wVKxT8n2EKak8lozhKBcRn_9bl_1TkMM56qMguS/s1600/kemasan.JPG




Sumber :Buku Prakarya kelas VIII semester 2 , Kemdikbud