Wednesday, August 3, 2016

TEORI LIMBAH ORGANIK & ANORGANIK

Bahan dan Proses
Limbah Organik


Setiamakhluk hidup  di bumi  dalam  proses kehidupannymerupaka kontributo terbesar dari sampah atau limbah. Sampah adalah suatu bahan   yang  terbuang atau  dibuan dari  hasil aktivitas manusia sehari-hari maupun proses alam yang  belum  memilik i nilai ekonomis.  Sampah merupakan   limbah  padat, dengan sampah  yang berserakan,  tidateratur  di suatu  tempat dapat membuat pemandangan menjadi  tidaindah, menghasilk an  bau  tidak  seda dan  tentunya dampaknya akan merusak lingkungan. Sampah padat  hanya  dapat  diolah  dengan cardibuang lalu dibakaatau  ditimbun  dalam  tanah  sebagai bahan  urukapermukaan tanah,  untuk  sampah organik  dapat  dimanfaatkan  sebagai  pupuk.
Limbah  dapa dikelompokkan  dalam  3  bagian, yaitu :


1.    Berdasarkan  wujudnya  limbah terdiri dari;
a.       Limbah gas,  merupakan  jenis limbah ya berbentuk gas, contoh limbah dalam bent gas antara lain : Karbon Dioksida (CO2), Karbon  Monoksida (CO), HCL, NO2, SO2.
b.      Limbah cair, adalah jenis limbah yang mem fisik berupa  zat  cair misalnya: air cuc air hujan, rembesan AC, air sabun,  miny goreng  buangan,  dan lain-lain.
c.       Limbah padat, merupakan jenis limbah yang berupa  padat, contohnyakotak kemasan,bungkus jajanan, plastik, botol, kertas, kardus, ban bekas, dan lain-lain.


2.    Berdasarkan sumbernya  limbah bisa berasal dari:
a.    Limbah pertanian, limbah yang ditimbulkan karena kegiatan  pertanian
b.    Limbah industri,  limbah yang dihasilkan oleh pembuangan kegiatan  industri
c.    Limbah pertambangan, limbah yang asalnya dari kegiatan  pertambangan
d.    Limbah domestik, limbah yang berasal dari rumah tangga, pasar, restoran dan pemukiman- pemukiman  penduduk yang lain.


3.    Berdasarkan senyawanya limbah dibagi  menjadi  dua  jenis;
a.       Limbah organik,  merupakan  limbah  yang bisa dengan mudah  diuraikan  atau mudah membusuk, limbah  organimengandung unsur karbon. Limbah organik dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari, contohnya kulit buah dan sayur, kotoran manusia dan hewan.

b.      Limbah anorganik, adalah jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk di uraikan atau  tidak bisa membusuk, limbah anorganik tidak mengandung unsur karbon, contoh limbah anorganik adalah plastik, beling, dan baja.
Limbah organik yang digunakan sebagai bahan dasar kerajinan dapadibedakan  menjadi 2 bagian, yaitu:


1.  Limbah organik basah

Sampayang mempunyai  kandungan air cukup tinggi. Contohnya; kulit buadan kulit sayuran  atau  daun-daunan.
Limbah organibasah  yang  dapat  dijadikan kar ya  kerajinan  adalah;    kulit jagung,  kulit bawang, kulit buah/biji-bijian, jerami dan sebagainya.
Pengolahan limbah  organibasah  dapat dilakukan dengan cara pengeringan menggunakan sinar matahari langsung hingga kadar air dalam bahan limbah organik habis. Bahan yang sudah kering merupakan  bahabaku yang nantinya dapat dibuat berbagai macam produk kerajinan. Proses bahan  baku  menjadi  bahan  yansiap pakai ditentukan oleh pengrajin, apakaakan dicelup warna atau diberi pengawet agar kuat dan tahan lama, semua dipengaruhi oleh tujuan  si pembuat

2.  Limbah organik kering
Sampah yang mempunya kandungan  air cukurendah.  Contohnya;  kertas/kardus, kerang, tempurunkelapa,  sisik ikan, kayu,  kulit telur, serbuk  gergaji, dan  sebagainya.
Hampir semua limbah organik kering dapat diolah  kembali  sebagai  karya kerajinan,  karena sifatnya yang  kuat  dan  tahan  lama.
Pengolahan limbah organik kering tidak perlu banyak persiapan, karena sifatnya yang kering jenis limbah ini dapat langsung digunakan. Namun yang perlu diantisipasi adalah jika bahan limbah organik kering ini terkenair, maka yang dapat  dilakukan adalah  dengan carpengeringan menggunakan sinar matahari  langsung  ataalat pengering lain hingga  kadaair dalam  bahan  limbah  organik kembali  seper ti  kondisi  semula.  Bahan  limbah organik  ker ing  merupak an  baha bak u  yang nantinya dapat dibuat berbagai macam produk kerajinanSamhalnya  dengan bahan  organik basah,  proses  bahan  bakmenjadi  bahan  yang siap pakai ditentukan oleh pengrajin, apakah akan dicelup  warna  atau  diberpelapis  agar  kuat  dan tahalama, dan semuanya  juga  dipengaruhi oleh tujuan  pembuat karya.

B. Prinsip Pengolahan Limbah Organik

Pengolahan  limbah  organik  memerlukan pengetahuan  yan memadai aga dalam pemanfaatannya tidak menghasilkan  limbah baru yang justru semakin menambah permasalahan dalam kehidupan.  Paling tidak  limbah  hasil daur  ulang

ini dapat  dikelola dengan efisien dan efektif agar sampah  yang dihasilkan dari prosepemanfaatan ini dapat  diminimalisir. Berikut ini adalaprinsip- prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah.  Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama
3R, yaitu:
1.    Mengurangi  (Reduce)
Meminimalisir barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
1.      Menggunakan kembali (Reuse)
Pilihlah barang-barang yanbisa dipakai kembali.  Hindari pemakaian   barang-barang yang  sekali pakai, lalu buang.

3.    Mendaur ulang (Recycle)
Barang-barang  yang sudatidak berguna didaur  ulang  lagi. Tidasemua  barang  bisa didaur  ulangtetapi  saat  ini sudah  banyak industri kecil dan industri rumah tangga  yang memanfaatkan sampah  menjadbarang  lain contohnya kerajinan.


Upaya melaksanakan  mendaur ulanlimbah (Recycle) menjadi  karya kerajinan  tangan,  berarti sudadapat  mengatasi masalah lingkungan  yang mengganggu kehidupan Selain itu  dapat   pula dimanfaatk an  sebagai  wadah  penyalura hobi keterampilankreatifitas, dan menumbuhkan jiwa wirausaha.
Dikemukaan oleh Victor Papanek dalam bukunya yang berjudul  Design for the Real World’ bahwa ada 6 tata kelola desain berkelanjutan (sustainable design) yang tidak berdiri sendiri namun mempunya elemen-elemen laiyang  merajutnya, yaitu :


1.      Metode (method)
Konsep method diulas dalam 2 pandangan yaitu, episteme  datechne. Episteme adalah pengetahuan yang  melibatkan  dayserap, imajinasi, dan  abstraksiSedangkan  techne adalah keteknikan atau keterampilan bertukang. Desain sangat  dipengaruhi oleh penguasaan alat, pemahaman terhadap material, dan bagaimana keduanya berinteraksi menjalin kepekaan melalui daya serap, imajinasi dan abstraksi agar dapat terjalin dari proses pembuatan  hingga  melahirk an  produk yang  ar tistik .  Hal ini  dapa dihasilk an melalui kegiatan  yang  rutin  dan  intensif.
2.      Asosiasi (association)
          Kemampuamenghubungkan antara gagasan  dengan kemampuan panca-indra dengan menggunakan  gambar,  bagan, tulisan, dan  sebagainya.

3.      Estetika (aesthetics)
Dalamendesain perlu  memahamiestetika/ilmkeindahan  yang diwujudkan dalam unsur desain; garis, warna, bentuk, volume, datekstur, sertprinsip desain; kesatuan, keseimbangan, point of interest, irama, proporsi dan komposisi. Desain harus  dapat   memaduk an  kesemuanya dalam  penciptaan karya.


4.      Kebutuhan  (need)
Karya desain merupakan  jawaban dari sebuah kebutuhan. Merumuskan kebutuhan bukanlah sesuatu yang mudah. Desainer harus memiliki kepekaan yang tajam untuk memilah apa yang menjadi kebutuhan konsumen dan kemungkinannya untuk menjadi  tren  di masanya.


5.      Telesis (telesis)
Pemahaman fungsyang  mengubah desain dari sesuatyang sifatnya personal menjadi lebih komunal.  Telesis adalah fungsi  desain  yang  berusah mewadahi dimensi  sosial dan  budaya  pada  tempat desain tersebut dibutuhkan dan digunakan.


6.      Kegunaan (use)
Merupakan fungsi praktis dari sebuah desainDalam mewujudkan  fungsi gunayang baik tentunya seorang  desainer harus  memper timbangk an  siapa  yang akamenggunakannya (user) dan  obyek dari kegunaan desain tersebut. Maka perlu pemahaman tentang ergonomi  yaitu ilmu tentang hubungan antarmanusia, mesin yang digunakan  dan lingkungan  kerjanya.



Arah desain  yang  jelaakan  menghasilkan pendekatan dan  metodrancangan yang  tajam, efisiedan  efektif. Setelah  mengetahui keenam tatkelola desain  dari Victor Papanek, akan hadir sebuah  ruang  yanmenjadi  batas  antara  abstrak dan realisasi yaitu sebuah  ‘jeda. Jeda yang berada di antara metode dan lahirnya sebuah  desain yang dimaksud  adalakreatifitas. Kreatifitas tidak akan terwujud tanpa adanya wawasan dan pengetahuan ser ta  penyatuan tentang  techne  (tek nik) dan episteme (pengetahuan).